New Year, New Glasses, New Lens


Gue kalo pake kacamata jadi lebih ganteng.

Seriusan. Begitu lepas kacamata, terus ngaca, gue kaget sendiri. Whooooo~ is the boy I see staring straight, right at meee~ *nyanyik* Ya gimana, ya. Mata sipit dan hidung model minimalis ini jadi lumayan tersamarkan begitu pakai kacamata. Terus, keuntungan lain pake kacamata adalah, kalo makan mie rebus, semuanya jadi remang-remang karena uapnya nempel di lensa. *plak*

Gue mulai pake kacamata pas kelas 2 SMP. Diawali dengan komplen ke guru, pak nulisnya tebelan dikit, kek. Tulisan di papan tulis nggak kebaca! Burem! Pak Guru tentu menimpuk gue dengan kapur karena dia menyangka gue ngeledekin dia. Gue berusaha mencari dukungan ke teman-teman yang duduk di belakang gue.

“Kalian juga nggak bisa baca tulisan di papan tulis, kan?”
“Iya, nggak kebaca!”
“Tuh, kan!”
“Gimana mau baca, tulisannya jelek. Lagian mendingan baca ini…”
Ternyata di balik buku pelajaran, temen gue nyelipin komik. Setan.

Beberapa hari kemudian, gue pindah tempat duduk. Kali ini, gue duduk paling depan. Tetap saja gue susah membaca tulisan di papan tulis. Gue bahkan harus memicingkan mata untuk fokus membaca tulisan di sana. Lama-lama, kok gelap, ya? Oh, ternyata gue terlalu memicingkan mata hingga merem. Ya gimana, namanya juga sipit…

Anyway, akhirnya gue pake kacamata. Kanan kiri minus 2,75. Gelo. Bertahun-tahun kemudian, tepatnya 2012, minus gue jadi 5 di kiri, 4,5 di kanan. Abang optik sih menyuruh gue ganti lensa. Katanya, mata kiri gue sebenarnya minus 6. Tapi kalo gue memaksakan pake lensa yang minus 6, mata gue sakit kayak ditusuk gituh. Udah gitu, kalo jalan, gue jadi limbung kayak orang mabok padahal gue gak doyan minum. Jadilah gue bertahan dengan lensa minus 5 di mata.

IMG_8301

Nah, akhir tahun kemarin, gue merasa mata kiri gue nggak asik. Ngelirik yang cakep, kelihatan agak burem. Aduh, jangan-jangan minus gue bertambah. Demi menunjang cita-cita melihat yang cakep tidak burem melainkan tetap cakep, akhirnya gue pergi ke optik. Cek mata. Lalu gue kaget.

 

IMG_8073

Mata kiri minus 7
Mata kanan minus 5
Silinder 1,5 di kanan dan kiri.

Surem.
Pantes liat yang cakep jadinya burem. -__-

Mau gak mau, gue harus ganti kacamata. Lensa yang sekarang membuat mata kiri gue malas, akibatnya, yang kerja adalah mata kanan. Kok bisa gitu? Karena selama ini, mata kiri gue dipakein lensa yang minusnya jauh dari minus sebenarnya. Jadinya, yang bekerja lebih keras ya si mata kanan. Kasian ya, mata kanan gue. *kasih liat yang cakep-cakep*

Di optik, gue sekaligus ganti frame (penyangga hidung frame gue digigitin Rachel, anjing cantik tapi punya hobi menggigit apa pun yang menarik buat dia – sialnya, semua hal menarik, termasuk kacamata gue. Huvt), sekaligus pasang lensa yang sesuai dengan minus gue.

IMG_8058

Gue sadar banget, penglihatan yang baik adalah modal utama gue untuk berbuat banyak hal. Dari yang penting seperti ngecengin orang yang cakep-cakep, sampe yang penting banget seperti membaca buku, menulis, motret, membedakan mana Adam Levine mana Logan Lerman, mana Amber f(X) mana Yuri SNSD. Awalnya, sih, jadinya rada aneh. Ya bayangin aja, gue pake kacamata dengan minus 7 di kiri dan minus 5 di kanan, plus silinder. Anehnya tuh kayak lo ganti dari TV biasa ke TV 4K. Semuanya jadi superjernih. Gue kaget dan seneng banget kek anak kecil dikasih mainan baru.

Apalagi, pas kacamatanya udah jadi, di lensa baru gue ada teknologi kece: Transitions® Signature™ Adaptive Lense.

Lho, itu apa? Gini. Berhubung gue sipit, mata gue akan makin sipit kalo berada di outdoor, siang-siang. Kebayang gak gue memicingkan mata dengan sebelah tangan di atas alis karena silau?

Contohnya, ini, nih. Selfie di Burj Khalifa Dubai, mataharinya lagi nyolot banget, dan hasilnya gue kek orang nahan pup.

IMG_9805

Terus, gue paling sebel kalo harus ganti ke kacamata item. Selain harus pesan khusus dengan lensa yang ada minusnya, gue juga pelupa. Pernah, gue pake kacamata item di siang yang terik. Terus, gue masuk ke dalam mal dan menuju restoran yang penerangannya remang banget. Di dalam resto, gue diliatin banyak orang. Awalnya, gue pikir, widih, gue lagi keren banget hari ini. SALAH. Gue diliatin karena pake kacamata item di dalam ruangan yang penerangannya gak seberapa. Yasalam malunyaaaa >.< I become a person I mocked. Dulu ngeledekin ngkoh-ngkoh sok keren yang pake kacamata item di dalam mal, eh ternyata gue melakukan hal yang sama. Sumfeh, malu banget. Mendadak gue merasa seperti pokalis Radja yang berkacamata hitam ke mana saja. *lalu lagu lawas Radja berkumandang. Jujurlah padakuuu~ bila kau tak lagi cintaaaa~*

Insiden di atas nggak perlu terjadi seandainya gue pake kacamata dengan lensa berteknologi Chromea7 dari Transitions. Sederhananya, teknologi Chromea7 membuat mata lebih nyaman. Warna di lensanya kayak berubah, menyesuaikan dengan intensitas cahaya, padahal ya itulah teknologi si lensa, bisa menggelap kalo kena cahaya matahari. Di dalam ruangan, dia akan bening kayak cinta kita berdua, dek, begitu di luar ruangan, lensanya menggelap otomatis. Akibatnya, mata jadi teduh, nggak perlu ngeluh karena silau, mata terlindungi dari bayang-bayang mantan sinar UV.

FullSizeRender

Gue penasaran dan pengin tes lebih jauh teknologi transition lense ini. Jadinya, gue keluar ruangan, terik banget mataharinya kek lagi kesel karena pacarnya nyepik orang lain. Etapi, lensa kacamata gue menggelap seketika, dong. Apakah gue norak? Yaiyalah! Langsung selfie, gelaaa! Terus, gue lari sekencang-kencangnya masuk ke dalam ruangan, eh, lensanya langsung bening lagi. I am beyond impressed! Byebye, kacamata item!

Jadi yang matanya minus dan kepengin ganti kacamata dan males diribetin dengan kacamata item, coba bilang ke kang kacamata untuk pasang lensa dengan teknologi Transitions® Signature™ Adaptive Lense. Si Transition Optical ini nawarin teknologi adaptive paling canggih. Lensa akan menggelap dan bening secara otomatis dengan mendeteksi sinar UV. Gak akan ada cerita masuk ke dalam mal tapi lensanya masih berwarna gelap, plus, mata pasti terlindungi dari sinar UVA maupun UVB. Kang kacamata di optik bilang, lensa dengan minus berapapun bisa kok pake Transitions Lenses. Terus, ada pilihan warna ketika lensanya terpapar sinar matahari: abu-abu dan cokelat. Ahzek.

So, here I am with my new glassess. Cakep, kan? KAN?! KANNNN?!
IMG_0430


11 responses to “New Year, New Glasses, New Lens”

  1. Baca postingan ini jadi bersyukur mataku masih normal. Pernah gaya2an pakai kacamata 20 ribuan beli di kakilima, eh malah pandangan jadi aneh. Sejak saat itu jadi males gaya2an pakai kacamata haha..

  2. Aku juga bersyukur mata masih normal. Bahkan bisa ngebaca tulisan kecil2 yg nun jauh di sana, sampe sodara2 yg berkacamata pada takjub. Tapi kayaknya perlu kacamata yg nggak bikin mata lelah karena kerja di depan laptop terus. Ada nggak ya koh?
    #malahnanya #semacamsaleskacamata

  3. Yay yay proud myopist right here! :D Penderitaan orang berkacamata paling parah itu sebenarnya pas nonton 3D di bioskop….. make kacamatanya jadi berlapis-lapis T_T Keren, Ko, lensa barunya. Lensa minusnya bisa jadi menggelap saat terpapar sinar matahari. Pengen juga. Tapi pasti mahal. :’)

  4. Biaya koh. Biaya nya itu gimana? Maklum aku masih anak sekolahan. Kudu ngumpulin

  5. gw paling takut klo musti check up mata lg krn nih kacamata makin tebel bkn nya turun tiap periksa, 20 thn lbh gw kacamataan dr yg awalnya mnus -2 sekarang minus gw Kanan -10,5 cyl 1,75 dan Kiri -9,50 cyl 2.00 asli gw setengah buta klo gk pake kcmata

  6. kacamata memang membantu. tapi ternyata lasik menyelesaikan masalah lebih cepat. hashashas.
    setidaknya itu deh yg dialami adekku sm temenku yg minus 13.
    tapi lo pake kacamata emang keliatan cerdas sik, lex

    #ehgimanaitumaksudnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *