Aku dan hujan sedang berlomba.
Siapa yang paling juara rintiknya.
Seperti ombak yang pecah pada karang yang terkikis air.
Seperti Yin yang menelikung Yang pada lingkaran tak berakhir.
Rintik memoriku membasahi labirin-labirin kenangan.
Seperti Peterpan yang tak beranjak tua.
Seperti Kapten Hook dengan kait dan dendamnya.
Seperti Yin yang tak bisa menelan Yang sampai akhir zaman.
Aku dan hujan sama-sama tak mau mengalah.
Ia membasahi Bumi. Aku menenggelamkan hati.
Ia merintik-rintik, aku meluluh lantak.
Ia memuntahkan bah, aku mematahkan kita.
Seharusnya aku dan hujan tak perlu berlomba.
Karena hujan akan terus memeluk Bumi.
… Dan seharusnya, aku berakhir di kamu.
18 responses to “Aku. Kamu. Hujan.”
aaaaakkkkk… aaaaakkk… KECE, KOH ALEX!! *senderan*
speechless… #ambiltissue :’)
#mewek
Ijin share ya koh :’))
Cuco ah…
Bagus bangt kakak :__)
Aaaakkkkkkkkk
Wah suka sama puisinya, kalimat kalimatnya gak ketebak. Sip tenan!
ini hujan atau kamu yang ajaib? :)
kerenn banget..
KEREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEENNN <3
Goddame…this just my true reality :'(
wah bang keren puisinya.. Mohon ijin dipake ya bang :D
ijin share ya Koh ^_^
“…dan seharusnya aku berakhir di kamu..menjadi kita…”
*speechless..
uhm, okeh, bye *brb nempel di jendela*
[…] […]
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?